Kios pasar Bintoro Demak
-->
Pedagang Pasar Bintoro Demak
Kami menjual kebutuhan sehari-hari. Sepeerti beras, mi instant, gula, tepung, makanan ringan, sabun, deterjen, dll.
Untuk kapan mulainya usaha ini berdiri tidak jelas, karena usaha ini dulunya adalah milik orang tua.
Seperti disebutkan tadi usaha ini dulunya adalah milik orang tua, dan sekarang saya beserta anak saya yang mengelolanya.
Untuk mengelola ya tinggal dikelola. Tapi sebelumnya kita harus banyak belajar, degan banyak melihat, menedengar, bertanya. Dan untuk mau melakukan itu kita harus mau ke pasar. Dengan membantu orang tua berjualan di pasar, saya rasa itu semua sudah terpenuhi.
Kiat untuk memulai usaha:
Pertama, kita harus melihat peluang. Barang atau jasa apa yang dibutuhkan masyarakat. Apakah kebutuhan primer, sekunder, tersier.
Kedua, barang atau jasa ini ditujukan untuk siapa. Untuk masyarakat luas, masyarakat ekonomi lemah, menengah, atau atas. Atau kepada anak-anak, remaja, dewasa., dll.
Ketiga, untuk industri hulu, tersediakah bahan mentah dan bahan baku untuk merubah nilai suatu barang. Untuk industri hilir adakah bahan bakunya. Dan keduanya dalam jumlah yang banyak.
Berbeda dengan usaha yang hanya mengambil dari alam tanpa merubah nilai. Seperti tambang pasir, tambang batu. Dan sebenarnya itu merubah nilai, tapi hanya nilai tempat.
Keempat, banyak baca buku, mendengar berita. Banyak jalan-jalan, lihat, dengar, cium, rasakan apa yang ada disekitarmu.
Kelima, luruskan niat, bulatkan tekad, kuumpulkan keberanian untuk membuka usaha.
Untuk modal awal susah juga menjawabnya, kaerena uasaha ini kan tinggal melanjutkan apa yang sudah ada. Sumber modal sangat banyak. Dimulai dari orang tua. Kita dapat meminta atau meminjamnya. Atau pinjam kepada orang lain. Sebenarnya modal yang paling penting adalah niat dan apa yang kita punya. Kita punya badan lengkap beserta organ-organya.
Kebetulan kakak dan adik orang tua menjalani profesi yang sama. Jadi kita dapat bertukar informasi siapa saja yang dapat dijadikan relasi dan perubahan harga yang tidak tetap. Dan yang lain informasi dapat kita dapat dari pelanggan.
Biasanya kami mencari para pedagang grosir, atau langsung ke tempat pembuatan produk tersebut.
Pasang surut dalam usaha adalah kewajiban. Surut saat data beli masyarakat melemah, atau terlalu banyak orang yang melakukan usaha yang sama. Pasang saat mendekati hari raya atau perayaan-perayaan hari besar saat permintaan dari masyarakat meningkat.
Pasang surut merupakan siklus. Kita dapat belajar dari pengalaman. Kapan pasang terjadi dan surut terjadi dan berapa lama kejadian itu akan berlangsung. Faktor tersebut dapat terlihat jelas dan dapat pasang surut dapat diprediksi. Untuk faktor yang tidak dapat diprediksi, seperti kebakaran pasar tentu merupakan hal yang tidak dapat diprediksi. Bagi pedagang kecil akan sangat berpengaruh. Tapi bagi pedagang yang mempunyai kekuatan modal besar hal tersebut dapat dipengaruhi.
Saat permintaan naik kami hanya menjual apa yang ada dan sedikit menambah stok barang. Takutnya kejadian itu tidak berlangsung lama dan barang tidak terjual. Sering juga ada barang-barang yang hanya musiman. Artinya suatu saat barang tersebut banyak yang mencari tapi hanya berlangsung beberapa minggu.
Saat permintaan pada suatu barang berkurang maka hal itu tidak terlalu jadi masalah karena berkurangnya permintaan tidak untuk semua barang. Masih ada barang lain yang masih banyak dicari masyarakat.
Pelanggan kami adalah pedagang yang membeli barang dalam partai besar dan pembeli pada umumnya yang membeli dalam jumlah yang kecil.
Untuk menjadi seorang pengusaha:
Pertama, hilangkan niat menjadi pegawai negeri sipil, atau bekerja diperusahaan swasta dalam dan luar negeri.
Kedua, bulatkan tekad, luruskan niat, kumpulkan keberanian untuk menjadi seorang pengusaha.
Ketiga, dengan membuka usaha. Tanpa membuka usaha kita takkan menjadi seorang pengusaha.